Sektor farmasi dan alat kesehatan merupakan salah satu bidang spesifik yang dikategorikan sebagai regulator utama dalam bidang kesehatan, karena menyangkut derajat hidup orang banyak. Dalam pengembangannya, sektor farmasi dan alat kesehatan sangat erat hubungannya dengan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Dalam pengembangan bahan baku obat, sediaan biologi, serta alat kesehatan berteknologi tinggi menjadi penting agar Indonesia dapat bersaing dengan penyediaan obat-obatan di dunia. Pada acara peresmian “The Indonesian 4th Laboratory, Scientific, Analytical Equipments, and Services Exhibition and Conference”, Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi M. Nasir mengungkapkan bahwa obat-obatan yang ada di Indonesia bahan bakunya hampir 90% diimpor.

Selain farmasi, fasilitas kesehatan bagi penyedia jasa kesehatan dan pengaruhnya terhadap hasil perawatan pasien juga masih kurang. Masih banyak kita temui masyarakat Indonesia yang lebih memilih mendapatkan perawatan kesehatan di luar negeri daripada di Indonesia karena fasilitas yang lebih memadai. Tentu saja ini mengkhawatirkan, selain dilihat dari segi kemandirian pelayanan kesehatan, dan lemahnya daya saing industri kesehatan Indonesia di dunia, ini juga berarti hanya masyarakat yang mampu saja yang bisa mendapatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas tinggi. Bagaimana dengan masyarakat Indonesia pada umumnya, yang masih termasuk golongan tidak mampu?

Pencapaian Teknologi Kesehatan di Indonesia

Sebenarnya Indonesia telah melakukan upaya-upaya untuk pengembangan kesehatan berbasis teknologi. Hal ini dapat dibuktikan dengan banyaknya inovasi berbasis teknologi yang diciptakan langsung oleh orang Indonesia. Berdasarkan pemaparan dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Indonesia telah berhasil menempati peringkat ke-46 dalam kemajuan teknologinya pada tahun 2012.

Dari tingkat institusi pendidikan saja, ada contoh pelajar yang sudah bisa mengembangkan inovasi teknologi untuk pembangunan kesehatan. Tiga mahasiswa Teknik Elektro ITB mendesain sebuah alat yang dapat mengirimkan sinyal otak untuk menggerakan sebuah robot tangan. Alat ini dirancang untuk membantu penderita penyakit stroke yang tidak mampu menggerakkan jaringan tubuhnya. Penelitian tugas akhir yang diberi judul ‘Brain Computer Interface sebagai Pengendali Robot Tangan’ atau BCI ini dirancang agar dapat digunakan untuk sarana komunikasi bagi penderita lumpuh total dan untuk keperluan rehabilitasi. Inovasi-inovasi seperti diharapkan dapat mendorong pelaku usaha di bidang industri kesehatan untuk menghasilkan peralatan kesehatan yang berkualitas, sehingga mampu bersaing dengan peralatan sejenis dari luar negeri.

Di luar inovasi teknologi yang dapat langsung digunakan untuk merawat/mengobati pasien, Indonesia juga telah melakukan beberapa pengembangan teknologi untuk memajukan sistem pelayanan kesehatan. Contohnya saja, e-Health, layanan elektronik untuk membenahi sistem kesehatan nasional. E-health merupakan solusi enterprise di bidang kesehatan karena melibatkan berbagai pihak, mulai dari masyarakat luas, rumah sakit, Puskesmas, Perguruan Tinggi, hingga produsen obat dan industri farmasi.

Selain itu juga ada Proses Digital Medical Records (DMR) atau rekam medis elektronik yang merupakan segmen fundamental dari e-Health, karena DMR memberikan fasilitas pertukaran data antar lembaga kesehatan seperti Rumah Sakit, Puskesmas, perguruan tinggi, perseorangan dan lain-lain.

Adanya E-health dapat membantu mengurangi kesalahan interpretasi data, penyajian yang variatif, mempercepat pembuatan keputusan, dan membantu analisis data. Aplikasi e-Health melahirkan lompatan yang luar biasa dalam sektor kesehatan seperti Surveilans Epidemiologi, Telemedicines, Prescribing dan Sistem Informasi Geografis (SIG) Kesehatan.

Dampak Perkembangan Teknologi untuk Pembangunan Kesehatan

Pada akhirnya, ada banyak aspek yang harus ditangani dalam pelaksanaan pembangunan kesehatan terutama peningkatan derajat kesehatan masyarakat Indonesia melalui upaya prefentif, promotif, kuratif, dan rehabilitatif. Inovasi teknologi menjadi salah satu ujung tombak untuk pembangunan ini, sehingga diharapkan para peneliti Indonesia dapat menghasilkan produk-produk yang bisa memberikan manfaat baik dari segi pengembangan obat, teknologi kesehatan, dan sistem pengelolaan pelayanan kesehatan.

Tujuan akhirnya? Teknologi kesehatan merupakan bagian yang sangat penting dan diperlukan dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, mewujudkan kemandirian produk kesehatan, dan meningkatkan daya saing industri kesehatan.

Sumber:

http://health.detik.com/read/2013/08/26/134038/2340540/763/kenali-kemajuan-teknologi-kesehatan-buatan-indonesia-di-indo-medica-expo-2013

https://stei.itb.ac.id/id/blog/2014/06/23/brain-computing-penggunaan-gelombang-otak-dalam-teknologi-kesehatan/

http://dikti.go.id/tingkatkan-teknologi-kesehatan-demi-kemandirian-produk-kesehatan/#vpFhaZ4y5Mv1lrfo.99

  Komentar

Komentar Hanya Untuk Member

Komentar hanya bisa dilakukan oleh member IndoHCF.
Belum memiliki akun? klik disini untuk membuat akun baru.

  Baca Juga

Peran Manajemen Rumah Sakit dan BPJS dalam Percepatan Verifikasi

Dalam upayanya meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat, Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang dibentuk oleh pemerintah sejak t…

IndoHCF Innovation Award

Dalam upayanya meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat, Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang dibentuk oleh pemerintah sejak t…