Ajang kompetisi inovasi bidang kesehatan, Indonesia Healthcare Innovation Awards (IHIA) V Tahun 2021 akhirnya mengumumkan deretan para pemenang.

Dari total 244 peserta di lima kategori yaitu masing-masing Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS), Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT), Mutu Pelayanan Kesehatan (MPK), Alat Kesehatan (ALKES) dan Teknologi Informasi Kesehatan (TIK) telah dipilih tiga pemenang yang berhak membawa pulang Platinum award, Gold award & Silver award. Para pemenang berhak membawa pulang sejumlah hadiah berupa uang tunai dan alat kesehatan dengan nilai total mencapai ratusan juta rupiah.

Indonesia Healthcare Forum (IndoHCF) sendiri adalah Corporate Social Responsibilty (CSR) PT IDS Medical Systems Indonesia (idsMED Indonesia) yang pertama kali menyelenggarakan ajang tahunan yang bergengsi ini pada tahun 2017. Acara ini merupakan bentuk apresiasi kepada instansi/pemda, individu/kelompok perorangan, akademisi dan berbagai pihak lainnya yang telah berhasil melakukan inovasi dalam upaya mendukung program kesehatan nasional serta meningkatkan pelayanan kesehatan di Indonesia.

Kategori Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas), peraih Platinum award yaitu Inovasi Bimasakti (Bersama Kita Cegah Stunting dengan Komitmen Terintegrasi) dari Puskesmas Kebayoran Baru. Sedangkan peraih Gold Award diraih Inovasi Pak Bamega (Pojok Suami di Posyandu Ciptakan Suami Pedas = Peduli, Waspada, Siaga (Siap Antar Jaga)) oleh DR H Syamsul Adha dari Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan. Dan peraih Silver Award yaitu Cek dan Sadari (Cegah Kanker Serviks dengan Aplikasi MAPLE-S dan Mobil Deteksi Kanker Hibiscus dari Puskesmas Senen, Jakarta Pusat.

Ketegori Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT) peraih Platinum award yaitu Inovasi JAKFIR (Jakarta Ambulance dan First Responder) dari Dinas Kesehatan DKI Jakarta. Peraih Gold Award jatuh kepada inovasi Aplikasi SPGDT dalam penanganan kegawatdaruratan pandemi Covid-19 oleh PSC119 Daerah Istimewa Yogyakarta. Dan peraih Silver Award yaitu inovasi PSC Sregep Handal oleh PSC 119 Sregep Kota Cirebon, Jawa Barat.

Ketegori selanjutnya, Mutu Pelayanan Kesehatan (MPK) pemenang Platinum Award adalah Rumah Sakit Terapung Ksatria Airlangga sebagai solusi masalah kesehatan di daerah terisolir dari Provinsi Jawa Timur. Pemenang Gold Award yaitu Inovasi Si Peka Bu Siska (Pelaksanaan Sistem Pemantauan Kesehatan Bayi Baru Lahir berbasis Keluarga) dari Kabupaten Lombok Barat, NTB. Dan pemenang Silver Award yaitu Layanan Kesehatan Pelangi dari DKI Jakarta.

Sedangkan di Kategori Alat Kesehatan (ALKES), peraih Platinum award yaitu Inovasi Bio Saliva dari PT Bio Farma (Persero) dan Nusantic dari Provinsi Jawa Barat. Peraih Gold Award yakni Ventilator I yang diusung sejumlah dokter dari Provinsi Jawa Barat. Dan, peraih Silver Award yaitu SI-SCA : Alat Deteksi Dini dan Intervensi Resiko Henti Jantung Mendadak dari Jawa Timur.

Terakhir kategori Teknologi Informasi Kesehatan (TIK), peraih Platinum Award yaitu Inovasi Makin STRONG Lawan Covid-19 dengan VICTORI dari Provinsi Jawa Tengah. Peraih Gold Award yaitu Pemetaan 1K Genom SARS-CoV-2 dari Provinsi DKI Jakarta. Dan, peraih Silver Award jatuh kepada Jantungku : Aplikasi Kesehatan Jantung Terintegrasi Bagi Masyarakat Indonesia dari Provinsi Jawa Barat.

Sementara itu, dalam kesempatan tersebut Ketua Umum IndoHCF, Dr. dr. Supriyantoro, Sp.P, MARS menyampaikan apresiasinya kepada seluruh stakeholder bidang kesehatan yang berusaha terus menciptakan berbagai inovasi selama Pandemi Covid-19. Sebelumnya, Supriyantoro sempat berpikir bahwa jumlah inovasi yang lahir selama pandemi Covid-19 akan sangat sedikit akibat terbatasnya ruang dan waktu selama pemberlakuan kebijakan Perberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

“Ternyata perkiraan saya salah. Sebaliknya, selama pandemi sangat banyak inovasi-inovasi di bidang kesehatan yang berhasil ditelurkan anak-anak bangsa. Ini menjadi bukti bahwa orang-orang Indonesia tidak kalah kreatif dan inovatif dengan negara lain. Indonesia bisa menciptakan inovasinya sendiri,” ujar Supriyantoro

Supriyantoro berharap inovasi yang lahir dari IHIA V-2021 dapat dikembangkan dan selanjutnya mampu membangun ekosistem kesehatan yang baik, yang mampu meningkatkan kinerja, efisiensi dan efektifitas dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat Indonesia yang lebih sehat. Jangka panjangnya, inovasi yang berhasil diciptakan ini mampu mengurangi ketergantungan Indonesia akan alat-alat kesehatan impor dari negara lain.

“Di Era Society 5.0 ini, segala aspek kehidupan kita berkaitan erat dengan teknologi. Karenanya, sejalan dengan situasi dan kondisi itu, maka bidang pelayanan kesehatan pun harus mengikuti perkembangan tersebut. Semua komponen perlu berbenah dengan memaksimalkan teknologi IT guna mencapai efektifitas dan efisiensi sumber daya,” imbuhnya.

Salah satu peraih Platinum Award Kategori SPGDT dengan Inovasi JAKFIR (Jakarta Ambulance dan First Responder) dokter Winarto, MARS mengatakan bahwa inovasi besutan Dinas Kesehatan DKI Jakarta tersebut ditujukan untuk memberi kemudahan akses kegawatdaruratan dan penanganan respon kegawatdaruratan sedini mungkin dengan pemberdayaan masyarakat. Harapannya, kata dia, inovasi ini dapat mempercepat respon time penanganan kegawatdaruratan, mengurangi angka kematian dan angka kecacatan.

“Semoga inovasi kami bermanfaat dan berguna untuk masyarakat luas serta menginspirasi daerah lain untuk meciptakan inovasi tersebut atau bahkan mereplikasinya,” imbuhnya. (*)

  Komentar

Komentar Hanya Untuk Member

Komentar hanya bisa dilakukan oleh member IndoHCF.
Belum memiliki akun? klik disini untuk membuat akun baru.

  Baca Juga

“MENUJU CAKRAWALA BARU INDONESIA SEHAT BERBASIS TRANSFORMASI 6 PILAR SEKTOR KESEHATAN”

INDOHCF ANNUAL SCIENTIFIC MEETING / IASM VIII-2021 (DAY 2) Topik Acara Ilmiah: “MENUJU CAKRAWALA BARU INDONESIA SEHAT BERBASIS TRANSFOR…

memperingati HARI RELAWAN SEDUNIA

INDOHCF ANNUAL SCIENTIFIC MEETING / IASM VIII-2021 (DAY 2) Topik Acara Ilmiah: “MENUJU CAKRAWALA BARU INDONESIA SEHAT BERBASIS TRANSFOR…