RPL (ROBOTIC PROSTHETIC LIMBS)

PROVINSI JAWA TIMUR - KOTA SIDOARJO

Widya Widati DKK

SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo

Sekitar 15 % dari jumlah penduduk di dunia adalah penyandang disabilitas lebih dari satu miliar orang. Mereka merupakan kelompok minoritas terbesar di dunia. Sekitar 82% dari penyandang disabilitas berada di negara berkembang dan hidup dibawah garis kemiskinan, bahkan mereka kerap kali mengalami keterbatasan akses atas kesehatan, pendidikan, pelatihan dan pekerjaan hidup yang layak.

Banyak alat bantu yang dapat diguakan para disabilitas namun tidak efisien dan tidak dapat digunakan di tempat atau medan tertentu. Berdasarkan permasalahan tersebut, kami akan menciptakan sebuah inovasi yang bertujuan untuk mempermudah para disabilitas, yang telah mengalami amputasi di bagian kaki.

Alat ini digerakan dengan servo sebagai penggerak lutut dan sensor otot sebagai alat yang menentukan putaran servo untuk menggerakan lutut dan inovasi ini bersumber tenaga baterai. Inovasi ini diberi nama RPL (Robotic Prosthetic Limbs). Awalnya baterai akan menyalurkan daya kepada sensor otot dan Arduino, alat ini juga menggunakan servo. Alat ini akan aktif pada saat otot pada tubuh berkontraksi maka sensor otot akan mengirimkan sebuah data pada Arduino. Data yang akan dikirim oleh Arduino akan menggerakan servo. Servo yang bergerak akan membantu para disabilitas untuk berjalan atau menaiki tangga.

MANFAAT

  1. Menciptakan sebuah pengembangan teknologi dari kaki palsu
  2. Menciptakan alat bantu yang dapat digunakan di berbagai medan
  3. Menciptakan alat bantu yang dapat digunakan sesuai ukuran kaki pengguna
  4. Menciptakan alat bantu untuk membantu memudahkan melakukan aktifitas bagi pengguna
  5. Keunggulan RPL, para disabilitas dapat lebih mudah melakukan aktivitas sehari - hari
  6. Penggunaan yang mudah dan efisien.

Terinspirasi dari keluarga penyandang disabilitas, siswa SMA Muhammadiyah (SMAMDA) II Sidoarjo berhasil menciptakan kaki palsu robotik atau Robotik Prosthetic Limb. Kaki palsu yang berbentuk robotik ini diciptakan oleh M.Almas Bukhoruli kelas X dan Widia Widati kelas IX SMAMDA II Sidoarjo. Dengan keunggulan dari kaki robotik yang bisa ditekuk dengan data analog, mampu mengirim sinyal ke paha penyandang disabilitas.

Pembuatan kaki palsu robotik ini, jelas M. Almas, hanya membutuhkan biaya sekitar Rp 3 juta hingga Rp 4 juta. Hanya membutuhkan waktu tiga minggu. Satu minggu untuk merakit elektronik, sedangkan dua minggu untuk komponen kaki palsu yang berbahan fiber.

M. Almas menerangkan, untuk menjalankan kaki palsu robotik ini hanya menggunakan bateri yang bisa bertahan sampai enam jam, sekaligus bentuknya cukup sederhana. Ini sengaja diciptakan untuk masyarakat yang ekonominya menengah ke bawah.

"Kami menciptakan kaki palsu yang berbentuk robotik ini dijalankan dengan baterei. Ini kami ciptakan untuk masyarakat yang ekonominya menengah ke bawah, yang jelas kami sifatnya untuk membantu masyarakat disabiltas," terangnya.

Sementara Kepala Sekolah SMAMDA II Sidoarjo Wigatingsih menyatakan, meski masih kelas X, siapapun siswa yang berprestasi akan didukung sekolah. Apalagi ciptaan robotik kaki palsu ini meraih juara III tingkat nasional.

"Kita akan dukung siswa yang mampu menciptakan kreasi positif. Bahkan sempat meraih juara tiga di tingkat nasional, dan rencana kami akan mendukung untuk mengikuti kejuaraan robotik di Thailand," jelas Wigatiningsih.

Wigatiningsih berharap bisa mengembangkan ciptaan kaki robotik ini, mengingat siswanya masih kelas X.

Design Karya

Design Sistem

Cara Kerja

  Komentar

Komentar Hanya Untuk Member

Komentar hanya bisa dilakukan oleh member IndoHCF.
Belum memiliki akun? klik disini untuk membuat akun baru.

  Baca Juga

Kami mengundang semua komunitas relawan yang berada di Jabodetabek dan memiliki fokus di bidang kegawatdaruratan untuk bersama bersinergi b…

PEMINATAN MEMBER INDOHCF UPDATE 6 SEPTEMBER 2018

Kami mengundang semua komunitas relawan yang berada di Jabodetabek dan memiliki fokus di bidang kegawatdaruratan untuk bersama bersinergi b…